Alinea, atau paragraf adalah seperangkat kalimat yang berkaitan satu sama lain, membentuk satu kesatuan untuk mengungkapkan atau mengemukakan satu gagasan pokok. Alinea mempunyai satu kesatuan pikiran yang lebih luas dari kalimat.
Sebuah alinea hanya memuat satu gagasan utama atau satu pikiran pokok. Jika kita hendak mengemukakan dua gagasan utama, kita harus menuangkannya dalam dua alinea yang berbeda. Gagasan utama biasanya didukung oleh beberapa gagasan bawahan, yang disebut juga pikiran penjelas. Gagasan utama lazimnya dituang dalam sebuah kalimat topik, sedang pikiran penjelas dituang dalam kalimat-kalimat penjelas. Jadi, kalimat topik ialah kalimat yang memuat gagasan utama sebuah alinea, sedang kalimat penjelas ialah kalimat yang mengandung pikiran penjelas alinea itu.
Sebuah alinea yang kalimat topiknya terletak di bagian awal dinamakan alinea deduktif, sedang yang terletak di bagian akhir kalimat disebut alinea induktif. Jika kalimat topik sebuah alinea diletakkan di bagian awal kemudian diulang lagi di bagian akhir, alinea demikian dinamakan alinea campuran atau alinea induktif-deduktif 1. Contoh alinea deduktif:Komunikasi umumnya tampil dalam bentuknya yang informatif, edukatif dan persuasif maksudnya, komunikasi biasa digunakan orang untuk menyampaikan pesan, mendidik, atau mempengaruhi persepsi lawan bicara, sehingga terbentuk sikap dan bahkan opini baru.2. Contoh alinea induktif:
Orang tua, siapa pun dia, janganlah menjajah anak. Sebaliknya anak patutlah selalu ingat hahwa sejahat-jahatnya orang tua, dia tidak akan sampai hati membunuh anak hanya karena haknya tidak dipenuhi oleh anak. Namun perlu sekali menyadari, bahwa orang tua selamanya menghendaki yang baik bagi anaknya, sekalipun harus diakui bahwa yang menurutnya baik itu, tidak selalu demikian menurut ukuran umum. Dengan demikian, yang perlu ialah bagaimana menciptakan cara terbaik untuk mencapai saling pengertian.3. Contoh alinea campuran:
Mencari dasar baru yang kekal, aman, dan pasti, bukan perkara kecil Satu, langkah ke depan dalam hal ini sulit sekali. Sebaliknya, satu langkah ke belakang yang tanpa kita sadari mudah sekali terjadi Karena itu sering kita terjebak langkah mundur, dari sekarang itulah yang sedang kita alami.Sumber : http://bebas.ui.ac.id/v12/sponsor/Sponsor-Pendamping/Praweda/Indonesia/0516%20Ind%208j.htm
No comments:
Post a Comment